Jumat, 16 November 2012

:')))


Amalku Cermin Hidupku


Amalku Cermin Hidupku
Murtakibudz Dzunub - Saat aku tidak bahagia...
Saat itu juga aku ingat bahwa aku telah melakukan dosa
Satu dosa yang membawaku asyik dengan dengan rayuan syaitan

Saat aku tidak bahagia...
Saat itu terjadi karena aku lupa mensyukuri nikmatku yang telah ada
Aku lupa bersyukur bahwa andai saja nikmat melihat ini diambil oleh Penciptaku
Niscaya aku akan melupakan kedukakaan yang tengan aku rasakan

Saat aku selalu merasa kurang dan tidak puas dengan keadaanku...
Saat itu aku sudah berbuat aniaya dengan hatiku
Karena tanpa sadar aku sudah menafikan keadilan Tuhanku
Astaghfirullah...

Aku senantiasa berharap akan kesucian hatiku
Namun keluhan dan rasa penat tiada henti ku ucap
Padahal aku tahu
Untuk mendapati hal itu aku harus sering ditempa oleh berbagai ujian yang tidaklah ringan

Jika amalku adalah cermin dalam kehidupanku
Alangkah malunya diriku
Seorang hamba dhoif yang terlalu bodoh untuk belajar syukur

Wahai Allah...
Engkau yang menciptakan hati ini
Sungguh tiada daya bagiku dan tiada kepantasan 
Jika aku menuntut supaya engkau memberi semua keinginanku
Karena pada hakikatnya
Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat hidupku

Sebuah Syair Dari Imam Syafi'i (Sebelum akhir hayatnya)


(إلـيــك)
KepadaMu

إلـيــك إلـــه الـخـلـق أرفــــع رغـبـتــي
Kupersembahkan (rintihan) kepadaMu Tuhan sekalian makhluk akan harapanku

وإن كـنـتُ يــا ذا الـمــن والـجــود مـجـرمـا
Sekalipun aku seorang yang berdosa wahai yang Maha Pemberi dan Maha Pemurah

ولـمــا قـســا قـلـبـي وضـاقــت مـذاهـبــي
Bilamana keras hatiku & terasa sempit perjalananku

جـعـلـت الـرجــا مـنــي لـعـفـوك سـلـمــا
Kujadikan rayuan (rintihan) daripadaku sebagai jalan untuk mengharapkan keampunanMu

فـمـا زلــتَ ذا عـفـو عــن الـذنـب لــم تـزل
Bilamana Engkau yang memiliki keampunan menghapuskan dosa yang berterusan ini

تــجــود و تـعــفــو مــنـــة وتـكــرمــا
KaruniaMu & ampunanMu adalah merupakan rahmat & kemuliaan

ألــســت الــــذي غـذيـتـنـي وهـديـتـنــي
Bukankah Engkau yang memberi aku makan serta hidayah kepadaku

ولا زلــــت مـنـانــا عــلـــيّ ومـنـعـمــا
Dan janganlah Engkau hapuskan karunia, anugerah & ni'mat itu kepadaku (walaupun aku seorang yang sentiasa berdosa)

عـسـى مــن لــه الإحـســان يـغـفـر زلـتــي
Semoga orang yang memiliki ihsan mengampunkan kesalahanku

ويـسـتــر أوزاري ومــــا قــــد تـقــدمــا
Dan menutup dosa-dosaku serta setiap perkara yang telah lalu

فــإن تـعـف عـنــي تـعــف عـــن مـتـمـرد
Sekiranya Engkau ampunkan aku, ampunkan dari kedurhakaan

ظــلــوم غــشــوم لا يــزايـــل مـأتــمــا
kezaliman, penganiayaan yang tak akan terhapus di hari berhimpun kesedihan

و إن تنـتـقـم مــنــي فـلـســت بــآيــس
Namun jika Engkau membalas siksa terhadapku, aku tidak akan berputus asa

ولـــو أدخـلــوا نـفـسـي بـجــرم جـهـنـمـا
Sekalipun dosa-dosaku itu akan memasukkan diriku ke dalam neraka

فصيـحـا إذا مــا كــان فـــي ذكـــر ربـــه
Dia adalah seorang yang fasih ketika menyebut & mengingati Rabbnya

وفيما سواه في الورى كان أعجما
Dan bilamana dia bersama selain tuhannya di dunia ini dia membisu

يـقــول: حبـيـبـي أنـــت سـؤلــي وبغـيـتـي
Dia (Rasulullah SAW) berkata: Kekasihku, Engkaulah tempatku meminta & berharap

كـفــى بـــك للـراجـيـن ســـؤلا ومـغـنـمـا
Cukuplah Engkau bagi yang berharap sebagai tempat bergantung & memohon

أصـــــون ودادي أن يـدنــســه الـــهـــوى
Ku pelihara kasihku yang dicemari nafsu

وأحــفــظ عــهــد الــحـــب أن يـتـثـلـمـا
Dan ku jaga janji kasih yang telah tercalar

فـفـي يقظـتـي شــوق وفــي غـفـوتـي مـنــى
Di saat ku jaga, aku rindu & di saat ku lelap, aku berharap

تــلاحــق خــطــوي نــشــوة وتـرنــمــا
Mengiringi langkahku dengan penuh semangat & berulang-ulang

فـجـرمـي عـظـيـم مـــن قـديــم وحــــادث
Sesungguhnya dosaku adalah besar sejak dulu & kini

وعـفــوك يـأتــي الـعـبـد أعـلــى وأجـسـمـا
Namun (ku tahu) keampunanmu yang mendatangi hamba adalah lebih besar (agung) & lebih mulia


***

Ya Allah..... Semoga RahmatMu selalu menyertai Beliau

Menikmati Kesedihan


Murtakibudz Dzunub - Untuk hatiku yang sedang bersedih. Juga buat hatimu yang sedang bersedih.

"mari kita bersama menikmati kesedihan ini..."

Ikhwan... seperti inikah rasa bersedih..?
Seolah semua apa yang dipandang mata sudah tidak ada yang menarik lagi, kelezatan yang dikecap sudah tak terasa nikmat lagi, semua terasa hambar, gelap gulita, karena yang dirasa hanyalah tangisan hati juga tangisan mata.

Untuk aku dan dirimu yang saat ini sedang dalam kedukaan...
Mungkin saat ini kita termasuk yang paling tahu bagaimana proses terciptanya airmata, ibarat mendung, gemuruh hati yang sedang bergetar tak ubahnya halilintar. Ia begitu hebat menyayat yang menimbulkan kilat yang teramat sakit.

Sahabat... mari kita nikmati kesedihan ini.
Coba kita tengok sawah ladang amal kita yang semakin kekeringan, juga rumput liar kemaksiatan yang kian menjalar, bukan kah kini sudah saatnya kita meminta hujan kepada Tuhan? Bukankah kini memang waktu yang tepat untuk mengambil sabit keinsyafan?

Sahabat.... sudah saatnya kita menerima penuh rasa syukur atas hujan tangis ini, supaya kebun-kebun kebijakan bisa kita namani lagi. Anggaplah kita kembali kemasa kanak-kanak dulu yang girangnya bukan main saat bermain dengan air hujan.

Saat itu kita tidak peduli, orang lain memandang jorok karena kita memang suka bahwa bermain lumpur itu hal yang mengasyikkan. Hingga ahirnya ibu kita yang menyeret ke bak mandi untuk dibersihkan. Bagaimana perasaan kita waktu itu? pasti sedih dan nangis kan? Namun setelah itu, kita jadi bersih kembali dan tentunya semakin rupawan dan elok.

Sahabat... seperti itulah caraku menikmati kesedihan.
Aku tidak akan melewatkan saat-saat menangis, karena bagiku ada moment spesial untukku buat Tuhanku saat itu, karena aku merasa semakin dekat dengan-Nya.

Ku nikmati saat hatiku menggelegar penuh rintih
Ku nikmati setiap proses jatuhnya airmata
Ku nikmati ketika dua pipi ini dilewati tetesan air bening nan murni yang bersumber dari hati

Ahhh... ternyata seperti itu rasanya

Cinta Terpendam (Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra)

Murtakibudz Dzunub - Cinta sahabat Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra memang luar biasa indah, cinta  yang selalu terjaga kerahasiaannya dalam sikap, kata, maupun expresi. Hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam sebuah ikatan suci pernikahan.
Konon karena saking teramat rahasianya setan saja tidak tahu urusan cinta diantara keduanya.
Sudah lama Ali terpesona dan jatuh hati pada Fatimah, ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Ummar melamar fatimah. Sementara dirinya  belum siap untuk melakukannya.
Namun kesabaran beliau berbuah manis, lamaran kedua orang sahabat yang sudah tidak diragukan lagi keshalihannya tersebut ternyata ditolak oleh Rasulullah.
Hingga akhirnya Ali memberanikan diri, dan ternyata lamarannya yang mesti hanya bermodal baju besi diterima oleh Rasulullah.
Di sisi lain, Fatimah ternyata juga sudah lama memendam cintanya kepada Ali. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali,
"Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta kepada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya",
Ali pun bertanya mengapa ia tak mahu menikah dengannya, dan  apakah Fatimah menyesal menikah dengannya.
Sambil tersenyum Fatimah menjawab, "Pemuda itu adalah dirimu".

Inilah 10 Permintaan Iblis Yang Di Kabulkan Allah


Murtakibudz Dzunub - Ini sebuah cerita renungan yang menurut saya wajib dibaca. Ceritanya Rasulallah sedang berbicara kepada iblis dan bertanya apa saja permintaan iblis yang sampai saat ini dikabulkan Allah SWT.
Ada 10 permintaan iblis yang dikabulkan Allah.
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
1. Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
2. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
3. Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
4. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
5. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
6. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
7. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
8. Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah swt berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
9. Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
10. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tersebut. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.

Jumat, 19 Oktober 2012

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::


  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::


  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::


  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

✿ ILMU DAN HARTA ✿


Ilmu itu lebih baik daripada harta.Ilmu menjaga engkau dan engkaumenjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.

-Khalifah Ali bin Abi Talib-

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::


  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::

  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

♣ Bicara dengan Hati, Allah Tetap Mengetahui ♣


Pada suatu hari Rasulullah mendapat berita yang mengagetkan tentang salah seorang sahabatnya. "Ia sedang mengalami sakaratul maut. Sudah kami talkin agar menyebut nama Allah, tetapi lidahnya bagai terkunci," demikian tutur si pembawa kabar.
Rasulullah bergegas menuju ke rumah sahabatnya itu. Sebab, ia seorang mukmin yang beriman, pejuang yang ikhlas, dan dermawan yang tekun beribadah. Ia harus diselamatkan.

"Sahabatku, katakanlah la ilaha illallah," ujar Nabi. Tetapi, orang itu hanya membisu saja.
Katakanlah illallah," desak Nabi. Masih juga orang itu memandang kosong.
"Katakanlah Allah," Nabi berbisik kembali. Orang itu tetap bengong. Lalu, menghembuskan napas penghabisan.
Para sahabat menjerit kecil. Mereka sangat sedih menyaksikan rekan setia itu mengakhiri hidup di dunianya tanpa mampu melafalkan kalimat tauhid. Namun, anehnya Nabi malah tersenyum ceria dan wajahnya bersinar cerah. Tentu saja para sahabat keheranan. Di antara mereka, ada yang tidak tahan untuk segera melontarkan pertanyaan.
"Wahai kekasih Allah, alangkah menyakitkan sikapmu. Kami semua cemas memikirkan nasib malang yang menimpa rekan kami itu di akhirat kelak, mengapa engkau justru kelihatan gembira?"
Nabi, masih bersinar-sinar menjawab. "Tidakkah kalian lihat menjelang ajalnya, ia menatap ke atas sekilas? Ia menghadap Allah dengan isyarat mata. Ia tidak mampu bertobat dengan lidahnya. Tetapi, ia memohon ampun dengan hatinya. Aku senang sekali, karena Allah berfirman kepadaku bahwa kedatangannya diterima dalam rida-Nya."
Sumber: Mutiara Hikmah dalam 1001 Kisah, Poliyama Widya Pustaka

☆ Cantik ☆


Cantik ☆☆
Itu bermakna pada mata menawan pandangan'nya selalu tunduk,pada wajah yang selalu basah di kala wudhu,pada bibir berdzikir tawadhu',pada iman kala nafsu memujuk

Cantik ☆ˇ☆ˇ☆
Itu ada pada jazad yang amanah dalam menjaga iffah,pada suara yang mengajak berdakwah,pada baju labuh menjaga maruah,pada cinta yang hak & yang terpelihara indah

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

☆ Cantik ☆


Cantik ☆☆
Itu bermakna pada mata menawan pandangan'nya selalu tunduk,pada wajah yang selalu basah di kala wudhu,pada bibir berdzikir tawadhu',pada iman kala nafsu memujuk

Cantik ☆ˇ☆ˇ☆
Itu ada pada jazad yang amanah dalam menjaga iffah,pada suara yang mengajak berdakwah,pada baju labuh menjaga maruah,pada cinta yang hak & yang terpelihara indah

Kuasa Allah

~♥~  ~♥~

Bila kita tak dapat meraih cinta orang yang kita cintai,Maka raihlah dia dalam bait-bait doamu..

Apa sulitnya bagi ALLAH tuk membolak-balikan hati..Bila Ia telah menghendaki ..

Maka itu Mohonlah pada-Nya agar kita dipertemukan dengan seseorang yg Mencintai-Nya.. Agar dia pun mencintaimu kerana-Nya dlm keberkahan ..

Cinta mengajarkan kita kesucian dan keindahan,Jangan pernah kau sentuh raganya, 
Bila belum halal bagimu..



Kerana laki-laki baik akan senantiasa menjaga kesucian seorang wanita ,Dan wanita yang baik takan mengumbar rasa yang berlebihan ,Tuk ungkapkan segala rasa yang tersimpan dihatinya...Namun.....

Ia akan senantiasa mencurahkan segala cintanya pada Rabb-Nya ,Agar cintanya terjaga bukan untuk sembarang orang ,,Mencintai dalam diam dalam Bait2 Doa...

Semoga Allah memberi kita yang TERBAIK untuk dunia dan akhirat kita....Aamiin....

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56