-
hari ini kami berhujanan air, kami keluh,kenapa hujan terus,sementara kalian disana dihujani roket, diberondong peluru #Gaza kami iri padamu
-
dsni kami terkantuk2 karena kekenyangan,disna engkau terkantuk menjaga tiap jengkal negerimu yg mulia dgn perut kosong #Gaza kami iri padamu
-
kami disni biasa berdendang lirih dgn senyum dan tawa,kalian disana berkumandang takbir tiap hari dengan lumuran darah #Gaza kami iri padamu
-
disini AlQuran kami simpan di lemari,di tas,disana kalian baca AlQuran dan menghapalnya ditengah dentuman roket #Gaza kami iri padamu
-
disini para orangtua bangga jika anak mereka rangking 1, disana kalian tak bersekolah,tapi mrk bangga mati utk Allah #Gaza kami iri padamu
-
bahkan mrk yg mengaku da'i disni saling hujat,kalian disana berjihad tak kenal henti,meski kaliah papah dan lemah #Gaza kami iri padamu
-
kami masih sibuk dengan mngatakan kami yg benar dia yg salah, disana kalian bersatu angkat senjata pasang badan #Gaza kami iri padamu
-
kami iri padamu #Gaza ,kota sekecilmu membuat negeri Setan AS-Israel kehabisan akal hingga terlihat watak asli kePENGECUTANnya!
-
di negeri kami pejabat2nya turun ke kota jika diliput,disana pejabat kalian tidur bersama kalian,kelaparan brsma klian #Gaza kami iri padamu
-
kami iri padamu #Gaza , disini kami lempar batu, saling tikam, saling tembak. disana kalian tersenyum ceria terkoyak roket Setan Israel!
-
jangankn Qiyamulail, shubuh dimasjid bagi kami berat, disana kalian tak lepas dari Allah siang maupun malam #Gaza kami iri padamu
-
kami iri padamu #Gaza ,kami kenyang dengan tawa setiap hari, kalian riuh dengan tangis disana,bukan ratapan, tapi tangis kebanggaan
-
kami iri padamu #Gaza ,kota sekecilmu tetap hidup,ditengah kelilingan tembok dan blokade, kami disni bebas tapi serasa "mati"
-
kami iri padamu #Gaza ,wanita2mu disana agung,penuh kehormatan,tak ragu angkat roket,penuh tenaga kebebasan,tapi ttp anggun bercahya surga
-
#Gaza , kami iri padamu,kokoh harga dirimu,tak pernah kau angkat tanganmu,meski hanya batu kau genggam. tapi kau buat Israel Panik!!
-
ya Rabbul Izzati, kami iri pada saudara kami di #Gaza ,negeri yang tak pernah kering kalimatMu, negeri pencetak syuhada,negeri berdaulat!!
-
melihat roket2,desingan peluru di TV membombardir kota kecilmu,kami sadar betapa lalai diri ini,alpa,penuh keluh,tanpa syukur #Gaza
-
entahlah, apakah diri ini mampu menyamai atau membersamai kalian dalam keimanan yang sedalam itu, kami benar2 iri padamu #Gaza
-
tangis kami disini, hanya sebatas tangis iman saudara semuslim, tak akan mungkin menyamai tangisan kebanggaan kau disana, wahai ahlul #Gaza
Jumat, 16 November 2012
:')))
Amalku Cermin Hidupku
Amalku Cermin Hidupku |
Murtakibudz Dzunub - Saat aku tidak bahagia...
Saat itu juga aku ingat bahwa aku telah melakukan dosa
Satu dosa yang membawaku asyik dengan dengan rayuan syaitan
Saat aku tidak bahagia...
Saat itu terjadi karena aku lupa mensyukuri nikmatku yang telah ada
Aku lupa bersyukur bahwa andai saja nikmat melihat ini diambil oleh Penciptaku
Niscaya aku akan melupakan kedukakaan yang tengan aku rasakan
Saat aku selalu merasa kurang dan tidak puas dengan keadaanku...
Saat itu aku sudah berbuat aniaya dengan hatiku
Karena tanpa sadar aku sudah menafikan keadilan Tuhanku
Astaghfirullah...
Aku senantiasa berharap akan kesucian hatiku
Namun keluhan dan rasa penat tiada henti ku ucap
Padahal aku tahu
Untuk mendapati hal itu aku harus sering ditempa oleh berbagai ujian yang tidaklah ringan
Jika amalku adalah cermin dalam kehidupanku
Alangkah malunya diriku
Seorang hamba dhoif yang terlalu bodoh untuk belajar syukur
Wahai Allah...
Engkau yang menciptakan hati ini
Sungguh tiada daya bagiku dan tiada kepantasan
Jika aku menuntut supaya engkau memberi semua keinginanku
Karena pada hakikatnya
Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat hidupku
Sebuah Syair Dari Imam Syafi'i (Sebelum akhir hayatnya)
KepadaMu
إلـيــك إلـــه الـخـلـق أرفــــع رغـبـتــي
Kupersembahkan (rintihan) kepadaMu Tuhan sekalian makhluk akan harapanku
وإن كـنـتُ يــا ذا الـمــن والـجــود مـجـرمـا
Sekalipun aku seorang yang berdosa wahai yang Maha Pemberi dan Maha Pemurah
ولـمــا قـســا قـلـبـي وضـاقــت مـذاهـبــي
Bilamana keras hatiku & terasa sempit perjalananku
جـعـلـت الـرجــا مـنــي لـعـفـوك سـلـمــا
Kujadikan rayuan (rintihan) daripadaku sebagai jalan untuk mengharapkan keampunanMu
فـمـا زلــتَ ذا عـفـو عــن الـذنـب لــم تـزل
Bilamana Engkau yang memiliki keampunan menghapuskan dosa yang berterusan ini
تــجــود و تـعــفــو مــنـــة وتـكــرمــا
KaruniaMu & ampunanMu adalah merupakan rahmat & kemuliaan
ألــســت الــــذي غـذيـتـنـي وهـديـتـنــي
Bukankah Engkau yang memberi aku makan serta hidayah kepadaku
ولا زلــــت مـنـانــا عــلـــيّ ومـنـعـمــا
Dan janganlah Engkau hapuskan karunia, anugerah & ni'mat itu kepadaku (walaupun aku seorang yang sentiasa berdosa)
عـسـى مــن لــه الإحـســان يـغـفـر زلـتــي
Semoga orang yang memiliki ihsan mengampunkan kesalahanku
ويـسـتــر أوزاري ومــــا قــــد تـقــدمــا
Dan menutup dosa-dosaku serta setiap perkara yang telah lalu
فــإن تـعـف عـنــي تـعــف عـــن مـتـمـرد
Sekiranya Engkau ampunkan aku, ampunkan dari kedurhakaan
ظــلــوم غــشــوم لا يــزايـــل مـأتــمــا
kezaliman, penganiayaan yang tak akan terhapus di hari berhimpun kesedihan
و إن تنـتـقـم مــنــي فـلـســت بــآيــس
Namun jika Engkau membalas siksa terhadapku, aku tidak akan berputus asa
ولـــو أدخـلــوا نـفـسـي بـجــرم جـهـنـمـا
Sekalipun dosa-dosaku itu akan memasukkan diriku ke dalam neraka
فصيـحـا إذا مــا كــان فـــي ذكـــر ربـــه
Dia adalah seorang yang fasih ketika menyebut & mengingati Rabbnya
وفيما سواه في الورى كان أعجما
Dan bilamana dia bersama selain tuhannya di dunia ini dia membisu
يـقــول: حبـيـبـي أنـــت سـؤلــي وبغـيـتـي
Dia (Rasulullah SAW) berkata: Kekasihku, Engkaulah tempatku meminta & berharap
كـفــى بـــك للـراجـيـن ســـؤلا ومـغـنـمـا
Cukuplah Engkau bagi yang berharap sebagai tempat bergantung & memohon
أصـــــون ودادي أن يـدنــســه الـــهـــوى
Ku pelihara kasihku yang dicemari nafsu
وأحــفــظ عــهــد الــحـــب أن يـتـثـلـمـا
Dan ku jaga janji kasih yang telah tercalar
فـفـي يقظـتـي شــوق وفــي غـفـوتـي مـنــى
Di saat ku jaga, aku rindu & di saat ku lelap, aku berharap
تــلاحــق خــطــوي نــشــوة وتـرنــمــا
Mengiringi langkahku dengan penuh semangat & berulang-ulang
فـجـرمـي عـظـيـم مـــن قـديــم وحــــادث
Sesungguhnya dosaku adalah besar sejak dulu & kini
وعـفــوك يـأتــي الـعـبـد أعـلــى وأجـسـمـا
Namun (ku tahu) keampunanmu yang mendatangi hamba adalah lebih besar (agung) & lebih mulia
***
Ya Allah..... Semoga RahmatMu selalu menyertai Beliau
Menikmati Kesedihan
Murtakibudz Dzunub - Untuk hatiku yang sedang bersedih. Juga buat hatimu yang sedang bersedih.
"mari kita bersama menikmati kesedihan ini..."
Ikhwan... seperti inikah rasa bersedih..?
Seolah
semua apa yang dipandang mata sudah tidak ada yang menarik lagi,
kelezatan yang dikecap sudah tak terasa nikmat lagi, semua terasa
hambar, gelap gulita, karena yang dirasa hanyalah tangisan hati juga
tangisan mata.
Untuk aku dan dirimu yang saat ini sedang dalam kedukaan...
Mungkin
saat ini kita termasuk yang paling tahu bagaimana proses terciptanya
airmata, ibarat mendung, gemuruh hati yang sedang bergetar tak ubahnya
halilintar. Ia begitu hebat menyayat yang menimbulkan kilat yang teramat
sakit.
Sahabat... mari kita nikmati kesedihan ini.
Coba
kita tengok sawah ladang amal kita yang semakin kekeringan, juga rumput
liar kemaksiatan yang kian menjalar, bukan kah kini sudah saatnya kita
meminta hujan kepada Tuhan? Bukankah kini memang waktu yang tepat untuk
mengambil sabit keinsyafan?
Sahabat....
sudah saatnya kita menerima penuh rasa syukur atas hujan tangis ini,
supaya kebun-kebun kebijakan bisa kita namani lagi. Anggaplah kita
kembali kemasa kanak-kanak dulu yang girangnya bukan main saat bermain
dengan air hujan.
Saat
itu kita tidak peduli, orang lain memandang jorok karena kita memang
suka bahwa bermain lumpur itu hal yang mengasyikkan. Hingga ahirnya ibu
kita yang menyeret ke bak mandi untuk dibersihkan. Bagaimana perasaan
kita waktu itu? pasti sedih dan nangis kan? Namun setelah itu, kita jadi
bersih kembali dan tentunya semakin rupawan dan elok.
Sahabat... seperti itulah caraku menikmati kesedihan.
Aku
tidak akan melewatkan saat-saat menangis, karena bagiku ada moment
spesial untukku buat Tuhanku saat itu, karena aku merasa semakin dekat
dengan-Nya.
Ku nikmati saat hatiku menggelegar penuh rintih
Ku nikmati setiap proses jatuhnya airmata
Ku nikmati ketika dua pipi ini dilewati tetesan air bening nan murni yang bersumber dari hati
Ahhh... ternyata seperti itu rasanya
Cinta Terpendam (Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra)
Murtakibudz Dzunub -
Cinta sahabat Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra memang luar biasa
indah, cinta yang selalu terjaga kerahasiaannya dalam sikap, kata,
maupun expresi. Hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam sebuah
ikatan suci pernikahan.
Konon karena saking teramat rahasianya setan saja tidak tahu urusan cinta diantara keduanya.
Sudah lama Ali
terpesona dan jatuh hati pada Fatimah, ia pernah tertohok dua kali saat
Abu Bakar dan Ummar melamar fatimah. Sementara dirinya belum siap untuk
melakukannya.
Namun kesabaran
beliau berbuah manis, lamaran kedua orang sahabat yang sudah tidak
diragukan lagi keshalihannya tersebut ternyata ditolak oleh Rasulullah.
Hingga akhirnya Ali memberanikan diri, dan ternyata lamarannya yang mesti hanya bermodal baju besi diterima oleh Rasulullah.
Di sisi lain,
Fatimah ternyata juga sudah lama memendam cintanya kepada Ali. Dalam
suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah,
Fatimah berkata kepada Ali,
"Maafkan aku,
karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh
cinta kepada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya",
Ali pun bertanya mengapa ia tak mahu menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya.
Sambil tersenyum Fatimah menjawab, "Pemuda itu adalah dirimu".
Inilah 10 Permintaan Iblis Yang Di Kabulkan Allah
Murtakibudz Dzunub - Ini sebuah cerita renungan yang menurut
saya wajib dibaca. Ceritanya Rasulallah sedang berbicara kepada iblis
dan bertanya apa saja permintaan iblis yang sampai saat ini dikabulkan
Allah SWT.
Ada 10 permintaan iblis yang dikabulkan Allah.
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
1. Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
2. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
3. Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
4. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
5. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
6. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
7. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
8. Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah swt berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
9. Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
10. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
Sampaikanlah risalah ini kepada
saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah
tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tersebut. Sehingga kita semua dapat
mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan
Iblis atau Syaithan.
Jumat, 19 Oktober 2012
DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::
- Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman
mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan
dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab
untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati
menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan
sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga
atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan
tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi
teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja
lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme
(kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan
kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini
diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat
kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga
membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit.
Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh
darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga
meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara
keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”,
dan menambah tingkat kolesterol “baik”.
Alasan lain mengapa orang
beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik
adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita
perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika
Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil.
Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain
menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi
mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah
kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya,
sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka)
berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi
Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)
Ada alasan lain, mengapa orang
beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila
orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat
dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan
luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang
baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.
Oleh karena itu, orang beriman
harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka
tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.
::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::
DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::
- Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman
mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan
dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab
untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati
menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan
sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga
atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan
tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi
teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja
lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme
(kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan
kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini
diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat
kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga
membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit.
Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh
darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga
meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara
keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”,
dan menambah tingkat kolesterol “baik”.
Alasan lain mengapa orang
beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik
adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita
perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika
Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil.
Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain
menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi
mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah
kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya,
sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka)
berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi
Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)
Ada alasan lain, mengapa orang
beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila
orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat
dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan
luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang
baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.
Oleh karena itu, orang beriman
harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka
tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.
::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::
DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::
- Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman
mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan
dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab
untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati
menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan
sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga
atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan
tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi
teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja
lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme
(kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan
kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini
diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat
kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga
membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit.
Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh
darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga
meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara
keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”,
dan menambah tingkat kolesterol “baik”.
Alasan lain mengapa orang
beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik
adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita
perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika
Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil.
Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain
menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi
mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah
kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya,
sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka)
berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi
Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)
Ada alasan lain, mengapa orang
beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila
orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat
dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan
luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang
baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.
Oleh karena itu, orang beriman
harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka
tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.
::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::
✿ ILMU DAN HARTA ✿
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::
- Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman
mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan
dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab
untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati
menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan
sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga
atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan
tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi
teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja
lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme
(kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan
kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini
diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat
kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga
membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit.
Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh
darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga
meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara
keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”,
dan menambah tingkat kolesterol “baik”.
Alasan lain mengapa orang
beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik
adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita
perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika
Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil.
Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain
menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi
mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah
kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya,
sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka)
berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi
Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)
Ada alasan lain, mengapa orang
beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila
orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat
dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan
luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang
baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.
Oleh karena itu, orang beriman
harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka
tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.
::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::
DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::
- Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman
mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan
dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab
untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati
menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan
sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga
atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan
tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi
teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja
lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme
(kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan
kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini
diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat
kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga
membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit.
Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh
darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga
meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara
keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”,
dan menambah tingkat kolesterol “baik”.
Alasan lain mengapa orang
beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik
adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita
perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika
Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil.
Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain
menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi
mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah
kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya,
sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka)
berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi
Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)
Ada alasan lain, mengapa orang
beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila
orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat
dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan
luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang
baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.
Oleh karena itu, orang beriman
harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka
tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.
::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::
♣ Bicara dengan Hati, Allah Tetap Mengetahui ♣
Pada suatu hari Rasulullah mendapat berita yang
mengagetkan tentang salah seorang sahabatnya. "Ia sedang mengalami
sakaratul maut. Sudah kami talkin agar menyebut nama Allah, tetapi
lidahnya bagai terkunci," demikian tutur si pembawa kabar.
Rasulullah
bergegas menuju ke rumah sahabatnya itu. Sebab, ia seorang mukmin yang
beriman, pejuang yang ikhlas, dan dermawan yang tekun beribadah. Ia
harus diselamatkan.
"Sahabatku, katakanlah la ilaha illallah," ujar Nabi. Tetapi, orang itu hanya membisu saja.
Katakanlah illallah," desak Nabi. Masih juga orang itu memandang kosong.
"Katakanlah Allah," Nabi berbisik kembali. Orang itu tetap bengong. Lalu, menghembuskan napas penghabisan.
Katakanlah illallah," desak Nabi. Masih juga orang itu memandang kosong.
"Katakanlah Allah," Nabi berbisik kembali. Orang itu tetap bengong. Lalu, menghembuskan napas penghabisan.
Para
sahabat menjerit kecil. Mereka sangat sedih menyaksikan rekan setia
itu mengakhiri hidup di dunianya tanpa mampu melafalkan kalimat tauhid.
Namun, anehnya Nabi malah tersenyum ceria dan wajahnya bersinar cerah.
Tentu saja para sahabat keheranan. Di antara mereka, ada yang tidak
tahan untuk segera melontarkan pertanyaan.
"Wahai
kekasih Allah, alangkah menyakitkan sikapmu. Kami semua cemas
memikirkan nasib malang yang menimpa rekan kami itu di akhirat kelak,
mengapa engkau justru kelihatan gembira?"
Nabi,
masih bersinar-sinar menjawab. "Tidakkah kalian lihat menjelang
ajalnya, ia menatap ke atas sekilas? Ia menghadap Allah dengan isyarat
mata. Ia tidak mampu bertobat dengan lidahnya. Tetapi, ia memohon ampun
dengan hatinya. Aku senang sekali, karena Allah berfirman kepadaku
bahwa kedatangannya diterima dalam rida-Nya."
Sumber: Mutiara Hikmah dalam 1001 Kisah, Poliyama Widya Pustaka
☆ Cantik ☆
Itu bermakna pada mata menawan pandangan'nya selalu tunduk,pada wajah yang selalu basah di kala wudhu,pada bibir berdzikir tawadhu',pada iman kala nafsu memujuk
Cantik ☆ˇ☆ˇ☆
Itu ada pada jazad yang amanah dalam menjaga iffah,pada suara yang mengajak berdakwah,pada baju labuh menjaga maruah,pada cinta yang hak & yang terpelihara indah
Maka, bersyukurlah
Catatan
ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti
mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
☆ Cantik ☆
Itu bermakna pada mata menawan pandangan'nya selalu tunduk,pada wajah yang selalu basah di kala wudhu,pada bibir berdzikir tawadhu',pada iman kala nafsu memujuk
Cantik ☆ˇ☆ˇ☆
Itu ada pada jazad yang amanah dalam menjaga iffah,pada suara yang mengajak berdakwah,pada baju labuh menjaga maruah,pada cinta yang hak & yang terpelihara indah
Kuasa Allah
~♥~ ~♥~
Bila kita tak dapat meraih cinta orang yang kita cintai,Maka raihlah dia dalam bait-bait doamu..Apa sulitnya bagi ALLAH tuk membolak-balikan hati..Bila Ia telah menghendaki ..
Maka itu Mohonlah pada-Nya agar kita dipertemukan dengan seseorang yg Mencintai-Nya.. Agar dia pun mencintaimu kerana-Nya dlm keberkahan ..
Cinta mengajarkan kita kesucian dan keindahan,Jangan pernah kau sentuh raganya,
Bila belum halal bagimu..
Kerana laki-laki baik akan senantiasa menjaga kesucian seorang wanita ,Dan wanita yang baik takan mengumbar rasa yang berlebihan ,Tuk ungkapkan segala rasa yang tersimpan dihatinya...Namun.....
Ia akan senantiasa mencurahkan segala cintanya pada Rabb-Nya ,Agar cintanya terjaga bukan untuk sembarang orang ,,Mencintai dalam diam dalam Bait2 Doa...
Semoga Allah memberi kita yang TERBAIK untuk dunia dan akhirat kita....Aamiin....
Kerana laki-laki baik akan senantiasa menjaga kesucian seorang wanita ,Dan wanita yang baik takan mengumbar rasa yang berlebihan ,Tuk ungkapkan segala rasa yang tersimpan dihatinya...Namun.....
Ia akan senantiasa mencurahkan segala cintanya pada Rabb-Nya ,Agar cintanya terjaga bukan untuk sembarang orang ,,Mencintai dalam diam dalam Bait2 Doa...
Semoga Allah memberi kita yang TERBAIK untuk dunia dan akhirat kita....Aamiin....
Maka, bersyukurlah
Catatan
ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti
mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Maka, bersyukurlah
Catatan
ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti
mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Maka, bersyukurlah
Catatan
ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti
mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Maka, bersyukurlah
Catatan
ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti
mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..
"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".
"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5 kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.
Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"
Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56
Langganan:
Postingan (Atom)