Jumat, 19 Oktober 2012

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::


  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::


  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::


  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

✿ ILMU DAN HARTA ✿


Ilmu itu lebih baik daripada harta.Ilmu menjaga engkau dan engkaumenjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.

-Khalifah Ali bin Abi Talib-

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::


  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN ♥::

  • Olahraga dan Latihan Fisik
Setiap orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik. Olahraga dan latihan fisik membantu menguatkan tubuh, memberikannya daya tahan, dan membuat tubuh mampu berfungsi teratur dan sehat. Olahraga memungkinkan orang beriman untuk bekerja lebih baik lagi untuk mendapatkan ridha Allah dan beramal saleh.
Metabolisme (kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan. Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi, dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.

Alasan lain mengapa orang beriman berusaha berolahraga dengan baik, adalah karena kesehatan fisik adalah ciri yang disorot oleh Allah dalam Al Qur'an, untuk kita perhatikan. Misalnya, dapat dilihat pada ayat 144 Surat al-A’raf, ketika Allah berkata kepada Musa AS dan memilihnya untuk memimpin Bani Israil. Kisah tersebut menceritakan tentang kekuatan fisiknya. Ayat lain menceritakan kekuatan fisik Talut AS yang diutus untuk memimpin kaumnya:
Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata, "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah, 2:247)

Ada alasan lain, mengapa orang beriman harus dengan seksama memperhatikan kebutuhan olahraga: apabila orang yang menyampaikan ajaran Al Qur'an berpenampilan fisik yang kuat dan menarik, dia akan memiliki pengaruh terhadap orang lain. Penampilan luar orang tersebut yang terhormat dan menarik akan memberi kesan yang baik bagi mereka yang sedang diajaknya berbicara.

Oleh karena itu, orang beriman harus selalu berusaha untuk memelihara tubuh yang kuat dan sehat. Mereka tidak boleh malas, teledor, atau ceroboh dalam hal ini.

::♥ DUA PULUH EMPAT JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN : HARUN YAHYA ♥::

♣ Bicara dengan Hati, Allah Tetap Mengetahui ♣


Pada suatu hari Rasulullah mendapat berita yang mengagetkan tentang salah seorang sahabatnya. "Ia sedang mengalami sakaratul maut. Sudah kami talkin agar menyebut nama Allah, tetapi lidahnya bagai terkunci," demikian tutur si pembawa kabar.
Rasulullah bergegas menuju ke rumah sahabatnya itu. Sebab, ia seorang mukmin yang beriman, pejuang yang ikhlas, dan dermawan yang tekun beribadah. Ia harus diselamatkan.

"Sahabatku, katakanlah la ilaha illallah," ujar Nabi. Tetapi, orang itu hanya membisu saja.
Katakanlah illallah," desak Nabi. Masih juga orang itu memandang kosong.
"Katakanlah Allah," Nabi berbisik kembali. Orang itu tetap bengong. Lalu, menghembuskan napas penghabisan.
Para sahabat menjerit kecil. Mereka sangat sedih menyaksikan rekan setia itu mengakhiri hidup di dunianya tanpa mampu melafalkan kalimat tauhid. Namun, anehnya Nabi malah tersenyum ceria dan wajahnya bersinar cerah. Tentu saja para sahabat keheranan. Di antara mereka, ada yang tidak tahan untuk segera melontarkan pertanyaan.
"Wahai kekasih Allah, alangkah menyakitkan sikapmu. Kami semua cemas memikirkan nasib malang yang menimpa rekan kami itu di akhirat kelak, mengapa engkau justru kelihatan gembira?"
Nabi, masih bersinar-sinar menjawab. "Tidakkah kalian lihat menjelang ajalnya, ia menatap ke atas sekilas? Ia menghadap Allah dengan isyarat mata. Ia tidak mampu bertobat dengan lidahnya. Tetapi, ia memohon ampun dengan hatinya. Aku senang sekali, karena Allah berfirman kepadaku bahwa kedatangannya diterima dalam rida-Nya."
Sumber: Mutiara Hikmah dalam 1001 Kisah, Poliyama Widya Pustaka

☆ Cantik ☆


Cantik ☆☆
Itu bermakna pada mata menawan pandangan'nya selalu tunduk,pada wajah yang selalu basah di kala wudhu,pada bibir berdzikir tawadhu',pada iman kala nafsu memujuk

Cantik ☆ˇ☆ˇ☆
Itu ada pada jazad yang amanah dalam menjaga iffah,pada suara yang mengajak berdakwah,pada baju labuh menjaga maruah,pada cinta yang hak & yang terpelihara indah

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

☆ Cantik ☆


Cantik ☆☆
Itu bermakna pada mata menawan pandangan'nya selalu tunduk,pada wajah yang selalu basah di kala wudhu,pada bibir berdzikir tawadhu',pada iman kala nafsu memujuk

Cantik ☆ˇ☆ˇ☆
Itu ada pada jazad yang amanah dalam menjaga iffah,pada suara yang mengajak berdakwah,pada baju labuh menjaga maruah,pada cinta yang hak & yang terpelihara indah

Kuasa Allah

~♥~  ~♥~

Bila kita tak dapat meraih cinta orang yang kita cintai,Maka raihlah dia dalam bait-bait doamu..

Apa sulitnya bagi ALLAH tuk membolak-balikan hati..Bila Ia telah menghendaki ..

Maka itu Mohonlah pada-Nya agar kita dipertemukan dengan seseorang yg Mencintai-Nya.. Agar dia pun mencintaimu kerana-Nya dlm keberkahan ..

Cinta mengajarkan kita kesucian dan keindahan,Jangan pernah kau sentuh raganya, 
Bila belum halal bagimu..



Kerana laki-laki baik akan senantiasa menjaga kesucian seorang wanita ,Dan wanita yang baik takan mengumbar rasa yang berlebihan ,Tuk ungkapkan segala rasa yang tersimpan dihatinya...Namun.....

Ia akan senantiasa mencurahkan segala cintanya pada Rabb-Nya ,Agar cintanya terjaga bukan untuk sembarang orang ,,Mencintai dalam diam dalam Bait2 Doa...

Semoga Allah memberi kita yang TERBAIK untuk dunia dan akhirat kita....Aamiin....

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Maka, bersyukurlah


Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Maka, bersyukurlah :') ♥::

Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Maka, bersyukurlah :') ♥::

Catatan ini dibuat untuk menggugah hati dan memompa semangat kita sebelum nanti mulai mengarungi lagi pahit dan manisnya bahtera menuntut ilmu :)

Terinspirasi dari sebuah dialog sederhana namun amat berkesan dalam bis, sepanjang perjalanan Mojokerto - Malang siang tadi..



"Kamu kuliah juga?" gadis berambut ikal itu memulai permbicaraan. "Iya, Mbak. di UIN. Mbak-nya?" Kataku. "ooh aku di UB ambil perikanan. Kamu jurusan apa?" tanya gadis itu. "Biologi, mbak. mmm mbaknya semester berapa?" tanyaku. "semester 3, kamu?" "Sama mbak." Obrolan hangat itupun terus berlanjut, sampai akhirnya sampai pada topik yang bagiku sudah tidak tabu lagi untuk diperbincangkan dan bagiku sangat layak untuk dikeluh kesahkan, ya LAPORAN. Sebagai sesama pengambil kuliah ilmu murni tentu tidak ragu bagi kami untuk membahas "Laporan Praktikum".

"Kamu 2 semester kemaren berapa praktikum?" selorohnya. "mmmm 3 mbak, yah.. hari-hari penuh laporan dan laporan." jawabku. "Kamu masih mending, aku semester 2 kemaren 5 laporan. Trus kamu biasanya asistensinya berapa kali?" jawabnya enteng. Aku langsung menelan ludah, 5  kali?? terdengar sungguh fantastis, tapi hati kecilku masih saja diselimuti ego, segera kujawab pertanyaan gadis manis itu, "asistensi? ya satu kali aja mbak setelah praktikum itu.. langsung dapet acc asisten". "hmmm kamu masih mending, aku acc itu minimal 2 sampe 3 kali sampe bener-bener fiz bener baru bis lanjut ngerjain. Belum lagi kalo asistenya nyebelin, pernah aku hari ini praktikum sampe sore, besok pagi jam 6 asistenya minta acc. Kamu laporannya ditulis tangankan?" "iya mbak.. hmmm pretel rasanya tangan. Apalagi klo di UIN, baru bisa ngerjain laporan kalau ga ada jam kuliah dan setelah jam 8 malem, setelah kuliah bahasa arab, siangpun gabisa tidur soalnya kuliah jg.. ya gitu deh." jawabku, dengan tetap mengeluh dan bergelut dengan ego. "Aduuuh kamu masih mending deh, kalo aku setelah laporan yang ditulis tangan bener-bener fix, laporan itu harus diketik lagi dengan format yaa mirip skripsi gitu deh, ntar kalo salah yaa refisi lagi yang laporan ketikan itu." Tiba-tiba langsung kerasa nyesek, kelu lidahku. "oh ya, kamu syarat masuknya pasti BAB I, II atau nggak sampai 3 gitu kan?" aku mengangguk "kalau aku password masuknya itu BAB I, II, jawaban soal dari buku modul dan rangkuman dari 7 jurnal, bayangin aja." tambahnya.

Maka seketika itu, runtuhlah egoku.. kelu rasanya lidahku.. Selama ini diri begitu angkuh dan dikuasai ego, menganggap diri paling menderita, orang lain tidak ada yang mengalami lebih dari yang kita alami. Maka pertemuan dan obrolan singkat dengan gadis manis berambut ikal siang tadi, bagaikan tamparan dari Allah untukku. Terngiang dibatinku sebuah firman Sang Penguasa jagat raya, "La in syakartum la azidannakum walainkafartum inna azabi lasyadiid" (Jika kamu bersyukur akan Kami tambahkan nikmatKu kepadamu dan jika kamu kufur/tidak bersyukur siksaku amat pedih) Q.S Ibrahim: 7. Dan juga sebuah Hadist, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari & Muslim)

    Maka, kutulislah catatan ini, untuk meruntuhkan ego kita, bahwa apa yang selama ini kita keluh kesahkan ternyata jauh lebih mudah dari apa yang dilakukan dan dialami oleh orang lain. Dengan air mata malu akan diri yang hina ini dengan hati penuh luapan rasa syukur, kuucapkan "Bersyukurlah, kawan. Tetap kobarkan semangat dan yakinlah ini semua yang terbaik untuk kita. cemmmuuunguuuud ea! ;)"

Dari sebuah hati, untuk banyak hati :)
Fitria Nurul Mutmainah
PPH Khaira Ummah, 3 September 2012
di indahnya malam 00.56

Aku TIdak Iri


Melihat wanita berpakaian sexy?
aku tak pernah mengiri

Melihat wanita tak berjilbab?
aku tak pernah mengiri

Melihat wanita dengan life style nya yang selalu up to date?
aku tak pernah mengiri

Melihat wanita cantik karena make up nya?
aku tak pernah mengiri



Melihat wanita yang banyak dicintai dan dikagumi lelaki?
aku tak pernah mengiri

untuk apa aku iri dengan perbuatan yang tidak baik
untuk apa aku iri dengan apa yang dilarang di Firman-Nya dan juga Hadits...
untuk apa aku iri dengan sesuatu yang tidak sopan

TIDAK...
BUKAN....
aku tak pernah menyombongkan
oh ini diriku
aku ini alim...
tidak.,, aku tak pernah sedikit pun mempunyai rasa ingin dinilai alim oleh seseorang...

PERCUMA
DAN BUAT APA
aku dinilai baik oleh seseorang,, namun menurut Alloh aku ini belum baik....

aku hanya berusaha untuk melaksanakan perintah Alloh dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh Alloh...
MEMANG MANUSIA TIDAK SEMPURNA SECARA AKHLAQNYA NAMUN FISIKNYA telah diberikan Alloh sangat..sangat sempurna....
apa gunanya Alloh memberikan kita otak kalau tidak digunakan untuk berpikir.....
buktinya ada alat CT SCAN untuk melihat apa yang ada di dalam otak kita yang berlapis-lapis....

tentunya Insyaalloh kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. meskipun kadang kita tak akan luput dari kesalahan..

Wahai Saudariku...
MENGIRILAH dengan sesuatu yang baik bukan yang tidak baik...
dan PANUTLAH yang baik dan Tinggallah yang tidak baik..

Tubuh kita bukan untuk dipamerkan...
Ingin dihargai namun kita tak pernah menghargai aurat kita.
Tutupilah dengan pakaian Syar'i mu dan Jilbab panjangmu...
bukan dengan busana sexymu yang katamu lagi trendnya..

jika kamu ingin cantik
Cantiklah dengan akhlaqmu dan kesopananmu
bukan dengan make up mu tapi dengan air wudhumu serta ibadahmu.....

sesungguhnya semakin wanita tertutup busananya
maka akan semakin dihargai oleh lelaki....

semakin dibuka auratnya maka akan semakin terlihat murah dimata lelaki....

Mari kita bersama-sama belajar untuk menjadi seorang wanita yang benar-benar muslimah...
dan belajar islam itu tak boleh setengah-setengah...
harus full......

(Suatu keindahan yang terjaga hasil karya dari Sang Maha Pencipta,,tak akan pernah pudar meskipun liang lahat telah mengubur jasad kita)

Waallahu a'lam bissowab

GALAU Yang Syar'i


Lima sebab kegalauan hidup yang syar'i

Pertama :
Kegalauan karena dosa pada masa lampau, karena dia telah melakukan sebuah perbuatan dosa sedangkan dia tidak tahu apakah dosa tersebut di ampuni atau tidak ? Dalam keadaan tersebut dia harus selalu merasakan kegalauan dan sibuk karenanya. . .

Kedua :
Dia telah melakukan kebaikan, tetapi dia tidak tahu apakah kebaikan tersebut di terima atau tidak. . .


Ketiga :
Dia mengetahui kehidupannya yang telah lalu dan apa yang terjadi kepadanya tetapi dia tidak mengetahui apa yang akan menimpanya pada masa mendatang . . .

Keempat :
Dia mengetahui bahwa Alloh menyiapkan dua tempat untuk manusia pada hari kiamat, tetapi dia tidak mengetahui kemanakah dia akan kembali (apakah ke surga atau ke neraka) ? ? ?

Kelima :
Dia tidak tahu apakah Alloh ridha kepadanya atau membencinya ? ? ?

Siapa yang merasa galau dengan lima hal ini dalam kehidupannya, maka tidak ada kesempatan baginya untuk tertawa.
[{Tanbiihul Ghaafiliin (1/213), al Faqih as Samarqandy. Tahqiq 'Abdul 'Aziz al Wakil, Darus Syuruuq. 1410 H}, 'Ad-Dun-yaa Zhillun Zaa-il', penulis 'Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim]

by:Group Al-Firqoh An-najiyah (AFAN)
"Alloh ada untukku,untukmu,dan untuk kita semua na"
♥…….…………...♥ •.¸.•´♥………….………♥
───────────────█─█──────
──────████──█──█─█──────
──────█──█──█──█─█──────
──────████──█──█─█──────
─────────███████─█──────
♥ ✿•*¨`*•. (¯`v´¯) (¯`v´¯) .•*¨`*•✿ ♥
. . ♥ ✿ •*¨`*•.¸(¯`v´¯)¸.•´*¨`*•✿ ♥ .
#mesem227+SemangKA!

Curhatan Seorang Lelaki Terjaga



Wahai Saudari kami...

Mungkin kalian pernah mendapati kami dalam keadaan dingin dan membisu
Padahal bisa saja, kami membuka pembicaraan dan memecahkan suasana bersama kalian
Namun kami sadar, bahwa tak layak bagi kami bermudah-mudah dikarena khawatir hal itu akan mengikis kadar rasa malu kalian kepada kami.

Mungkin kalian pernah merasa risih ketika kami tidak memperhatikan wajah ketika berbicara dengan kalian?
Padahal memandang kalian ketika berbicara adalah mudah bagi kami,
Namun dengan memalingkan wajah, kami berharap agar kalian akan lebih berhati-hati dalam berbicara dan menjadikan keadaan itu lebih suci bagi hati masing-masing.


Wahai Saudariku...
Mungkin kamu akan mengatakan aku aneh ketika aku melarangmu menelefonku
Padahal, bisa saja aku mengangkatnya setiap saat engkau menelefonku
Namun aku belajar untuk menghargai seseorang yang berhak akan mendampingimu kelak, dengan cara tidak berduaan denganmu dalam keadaan yang tidak ada yang menemani.

Mungkin kamu akan kesal apabila aku tak memberikan pesan penyemangat ketika engkau melaporkan kepadaku tentang kegiatanmu hari ini
Padahal mudah saja jika aku harus mengirimkan sebuah pesan tersebut agar membuat jiwamu menjadi lebih bersemangat mengerjakannya
Namun, keberadaanku di sekitarmu ku harap tidak menggoyahkan kesucian hatimu dengan mengirimkan kepadamu pesan-pesan yang seharusnya tidak pernah kamu terima dariku jika itu justru akan membuatmu berangan-angan.

Wahai Saudariku...
Bisa jadi sebuah harapan pernah terbesit dihatimu sehingga mungkin engkau akan merasa gundah ketika aku tidak pernah meminta meminangmu.
Padahal, bisa saja aku lakukan itu agar hatimu senang
Namun aku sadar bahwa aku belum siap, maka aku redamkan lidah ini untuk menyatakannya di dalam diam.


Mungkin kamu akan datang memintaku agar kamu menantiku
Padahal aku mampu mengizinkan permintaanmu itu
Namun, apakah kamu tidak merasa sakit ketika suatu saat jodohku adalah bukan dirimu? Bukankah usahamu untuk bersamaku dengan cara menantikanku adalah sia-sia?


Atau mungkin saja kamu akan merasa gelisah ketika aku tidak pernah memintamu menungguku
Padahal bisa saja permintaan itu akan engkau indahkan ketika aku memintanya kepadamu
Namun aku mencintaimu atas dasar kesucian, maka aku tidak akan memintamu untuk itu hanya karena ingin mempersilahkan laki-laki shaleh lain untuk meminangmu

Bukankah kesucian yang aku inginkan untuk menikahimu? Jika demikian, maka lebih baik engkau menikah kepada laki-laki yang telah siap meminangmu tanpa harus membuatmu menunggunya.

Atau bisa jadi, kamu bosan karena terlalu lama menungguku untuk menyatakan sebuah ungkapan-ungkapan indah kepadamu

Padahal, bisa saja aku menyatakan itu untuk menyenangkan hatimu

Namun, Diam adalah caraku mencintaimu karenaNya, berharap hal itu lebih memelihara kesucian hatiku dan hatimu setelahnya...

NB : Masih ada lelaki yang menjaga kesucian cinta
membingkai cinta dalam indahnya pernikahan
meredam cinta yang belum saatnya, agar utuh hatinya mencintai istrinya kelak...
kita sebagai wanita juga harus menjaga diri...

SEMANGAAAAAAT...!

Annisa Mutiara Hati

Harap


Ya Allah..
Hembuskanlah rasakasih sayang dikalbuku..
Agar ku mampu menyayangi semua ciptaanMu..

Dengan Cinta kasih KarnaMu..TUK SALING MENGINGGATKAN..!
Agar hati slalu Menuju pada-Mu
...
Ya Allah…
Hembuskan ciNta untukku
Hanya Untuk dia yang ada dalam QadhaMu...
Kuingin Mencintainya seutuhnya..!..Karna Allah..Karna Rabb kita

Ya Allah..
Jangan biarkan Cintaku bermuara dihati yang salah...
Dihati yang tak sepantasnya kucintai..
Ku tak ingin ya Allah Hatiku tergoda..
Pada dia yang bukan Kau pilihkan untukku..
Pada dia yang bukan Kau catatkan untukku..!

Aamiin..

KISAH JILBAB HATI


Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyumdan menjawab, “Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab.”Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya.
Tapi jawabannya tetap sama.
♥♥♥♫•*¨*• .¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥Hingga di suatu malam…
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak
sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat jjuga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangatlembut.
“ Assalamualaikum, saudariku..”
“Wa alaikumsalam.. Selamat datang, saudariku.”
“Terima kasih. Apakah ini surga?”
Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.” “Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”
Wanita itu tersenyum lagi. “Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?”
“Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah..”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat eberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu persatu.
“ Ayo, kita ikuti mereka.” kata wanita itu sambil setengah berlari.
“Apa di balik pintu itu?” katanya sambil mengikuti wanita itu.
“Tentu saja surga, saudariku” larinya semakin cepat.
“Tunggu…tunggu aku..” ia berlari namun tetap tertinggal.
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, ”
Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?”
“Sama denganmu, saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum.
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu.
Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada
wanita itu, “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?”
Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak
memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke
surgaNya tanpa jilbab menutup auratmu?”
♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥
Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, “Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati. ”
Ia tertegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan sholat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu..berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

Ijinkan Aku ♥


Ya Allah....
Izinkan hamba menggelar sajadah bersamanya,
Beralas cinta berujung surga.
Yang menenggelamkan kami dalam sujud penuh kerinduan kepada_Mu,
Dalam takbir yang mengakui Keagungan_Mu,
Dalam salam yang mengingatkan kami bermanfaat ba
gi sesama,
Dalam wudhu yang membersihkan hati kami untuk melihat Wajah_Mu,
Dalam tilawah yang kami lantunkan penuh haru,
Dalam dzikir yang tiada akhir,
Yang membuat kami semakin kagum akan Pesona_Mu..
Menyukuri ayat-ayat Cinta_Mu yang Kau bentangkan pada kami,,
Yang menetapkan kami menjadi Akhlakul Karimah Rohmatan lil Alamin..

Ya Allah....
Tak kupinta dia untuk sempurna..
Tapi jadikan kami sempurna tuk saling mengisi kekurangan kami..
Tak kupinta dia datang dengan kesombongan atas apa yang diraihnya..
Tapi datangkan Ia dengan ketulusan cinta hanya kerana_Mu
Agar kudapatkan kebaikan dunia,agama dan akhiratku..

Ya Allah...
Izinkan hamba menggelar sajadah bersamanya
Aamin ya Rabbal'Alamin......

~●✿ Teruntuk seseorang yang jauh disana ✿●~



Bismillahirrahmanirrahim..

Seandainya kau mau buka tirai disanubarimu..
Kau akan tahu pelabuhan mana yang ingin kau singgahi untuk selamanya...
Hingga pelabuhan itu jadi rumahmu dan pelabuhan hatimu.

Adakalanya kita begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi sejuta makna bagi jiwa kita...
Sehingga...



Saat seseorang itu pun hilang begitu saja...
Bayangannya masih ada..
Setangkup harapan agar dia kembali...
Walaupun ada kata2 dan sikapnya yang menyakitkan hati...
Akan selalu ada beribu kata maaf untuknya...

Masih ada beribu penantian walau tak pasti...
Masih ada segumpal keyakinan bahwa dialah jodoh yang dicari sehingga menutup pintu hati dan sanubari untuk yang lain.

Sementara dia yang jauh disana mungkin sama sekali tak pernah memikirkannya.
Haruskah mengorbankan diri demi hal yang sia-sia???

Masih ada sejuta asa, sejuta makna..
dan masih ada pijar bintang & mentari yang akan selalu bercahaya dilubuk jiwa dengan bermakna dan bermanfaat bagi sesama...

Biarkan cinta itu..
Bermuara dengan sendirinya...
Disaat yang tepat...
Dengan seseorang yang tepat...
Dan dengan pilihan yang tepat...
Hanya dari Allah ,
Disaat dihalalkan_Nya dua manusia untuk bersatu dalam ikatan pernikahan yang barokah..

~●✿ Hikmah ✿●~



Kemenangan hati adalah ketika ia dengan tulus memaafkan meski telah dikecewakan begitu dalam...

Meski gula itu manis,tapi ia tak selalu baik untuk tubuh.Namun,pahitnya obat mampu menyembuhkan sakitmu...

Luka,,.tetaplah hanya akan menjadi luka bila kau fokuskan hatimu pada rasa sakitnya...



Jangan pusatkan hatimu pada apa yg membuatmu terluka atau seberapa perih luka itu,tapi berpikirlah bahwa dengannya kau akan melakukan berbagai upaya untuk menyembuhkan lukamu...

Sekecil-kecilnya hikmah dari kegagalan adalah keinginan, do'a & usaha kita untuk tak lagi gagal..

Dalam setiap kegagalan selalu ada hikmah..Dari sebuah luka kita belajar ketegaran & intropeksi diri..

Ingat..kegagalan adalah,sesuatu sukses yang tertunda..

~* Aku adalah An-nissa *~


♥ Aku adalah An-nissa, yang mungkin lemah di hadapanMU. maka ajrakanlah aku untuk selalu tegar di hadapanMU..

♥ aku adalah An-nissa, yang ingin selalu di mengerti. maka ajarkanlah aku untuk selalu mengerti tentang semua hal yang tidak pernah aku paham atasNYA..

♥ aku adalah An- nissa, yang ingin menjadi wanita sholeha, seperti keinginanMU. maka ajarkanlah aku bagaiman caranya menjadi seorang yang sholeha seperti keinginanMU..

♥ Aku adalah An-nissa, yang masih ingin terus belajar menjadi wanita yang lebih baik. maka beritahu aku wanita seperti apa yang baik bagiMU..

♥ Aku adalah An-nissa, yang selalu ingin ikhlas akan semua pemberian yang Rabb-ku berikan. aku tidak tahu ikhlas itu seperti apa, maka beritahu aku..

♥ Aku adalah An-nissa yang terus belajar menjadi wanita seutuhnya. yang tidak pernah mengeluh akan sesuatu hal, yang tidak pernah mengadu kepada manusia, hanya dengan Rabb-ku lah aku mengadu, maka beritahu aku bagaimana caranya..??

apakah aku ini wanita yang lemah ??
entahlah pertanyaan demi pertanyaan terangkum dalam otakku