Minggu, 24 Februari 2013

BERSYUKUR DAN BERBAHAGIALAH WAHAI IBU RUMAH TANGGA


Kalau mau diukur dengan materi, berapa rupiah yang dikeluarkan sebuah hotel hanya untuk mengatur tata ruang, mencuci sprei, & memasak?
Apalagi ibu yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, semestinya mendapat gaji yang besar.
Sebagai informasi, menginap semalam saja disalah satu hotel di Bali, ada yang mematok harga Rp 10 hingga Rp 50 juta. Kalau diibaratkan rumah kita seperti hotel seperti dijelaskan di atas, maka ibu rumah tangga yang mengurusnya juga bisa dikatakan sebagai seorang profesional. Tinggal di sini kita harus mengasah diri dengan ilmu & keterampilan sehingga kita mampu membuat rumah kita bagai sebuah surga buat suami & anak anak kita.
َﻦْﺟَّﺮَﺒَﺗ ﺎَﻟَﻭ َّﻦُﻜِﺗﻮُﻴُﺑ ﻲِﻓ َﻥْﺮَﻗَﻭ
ﻰَﻟﻭُﺄْﻟﺍ ِﺔَّﻴِﻠِﻫﺎَﺠْﻟﺍ َﺝُّﺮَﺒَﺗ

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu. Dan janganlah kamu berhias & bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang
dahulu..”
(Q. S. Al- Ahzab : 33)

“Wanita pemimpin atas rumah suaminya & atas anak-anaknya,”
(Muttafaq’alaih).

Ayat & hadits ini jelas
sekali bahwa rumah adalah tempat yang terhormat bagi wanita. Karena dari
rumahlah generasi-generasi Islam akan dibangun. Kokohnya suatu bangsa tergantung kokohnya keluarga. Maka tak sepantasnya rasa malu & minder menghinggapi para
ibu rumah tangga karena Allah telah menjamin pahala
yang besar untuk mengganti kelelahannya.

Rasulullah berkata pada anandanya untuk menghiburnya ketika melihat Fatimah bersedih & hendak meminta
pembantu untuk meringankan pekerjaan rumah tangganya. ”Jika
Allah menghendaki
wahai Fatimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki di
tuliskannya untukmu
beberapa kebaikan & dihapuskan oleh-NYA beberapa kesalahanmu & diangkat-Nya untukmu beberapa derajat.”

“Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jikalau suamimu tidak ridha denganmu tidaklah akan aku do’akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah, bahwa ridha suami itu dari Allah & kemarahannya itu dari kemarahan Allah?”
“Ya Fathimah, apabila
seorang perempuan
mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Apabila ia mulai sakit melahirkan, maka Allah mencatatkan
untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni perang sabil. Apabila ia melahirkan, maka keluarlah dari dirinya
dosa-dosanya seperti ketika ia di lahirkan. Dan apabila ia meninggal, tiadalah ia meninggal dalam keadaan berdosa sedikitpun.”
Yusuf Mansyur Network

Tidak ada komentar:

Posting Komentar