Pencabutan
atau ekstraksi gigi adalah pengambilan gigi dari soketnya di tulang.
Berikut adalah alasan mengapa gigi harus dicabut:
1. Gigi telah rusak parah
Jika
gigi rusak karena berlubang atau patah, dokter gigi Anda akan mencoba
untuk memperbaikinya dan memulihkannya dengan menambal, memberi mahkota
atau perawatan lainnya. Kadang-kadang, bila kerusakannya terlalu luas
untuk diperbaiki maka gigi harus dicabut.
2. Gigi ekstra yang menganggu gigi lain
Beberapa orang memiliki gigi ekstra yang mendesak gigi lain dan menimbulkan masalah baik dalam fungsi maupun estetika gigi.
3. Menjalani perawatan yang menekan sistem kekebalan tubuh
Orang
yang menjalani kemoterapi bisa mengembangkan infeksi gigi. Obat ini
sangat kuat dan memperlemah sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan
sehingga meningkatkan risiko infeksi. Karena itu, bila ada gigi yang
tidak sehat mungkin perlu dicabut sebagai pencegahan.
Orang
yang akan menjalani transplantasi organ juga mungkin harus dicabut
giginya bila gigi itu dikhawatirkan menjadi sumber infeksi pasca
transplantasi. Pasien transplantasi organ rentan terhadap infeksi karena
pasien harus meminum obat yang menekan sistem kekebalan tubuhnya.
4. Menjalani perawatan gigi kosmetik
Orang
yang menjalani perawatan kawat gigi mungkin perlu dicabut giginya untuk
menciptakan ruang bagi gigi yang sedang dipindahkan ke tempatnya.
5. Menerima terapi radiasi (radioterapi)
Orang yang menerima radiasi di kepala dan leher mungkin perlu dicabut giginya di wilayah yang diradiasi.
6. Geraham bungsu yang tumbuh mengganggu
Geraham
bungsu, juga disebut geraham ketiga, sering dicabut baik sebelum atau
setelah muncul. Gigi ini umumnya tumbuh di akhir masa remaja atau di
awal dua puluhan. Geraham bungsu dapat terjebak dalam rahang dan sering
harus dicabut jika membusuk atau menyebabkan rasa sakit. Geraham bungsu
juga mungkin terhalang sebagian oleh gigi lain sehingga tidak memiliki
cukup ruang untuk tumbuh sepenuhnya. Hal ini dapat mengiritasi gusi,
menyebabkan rasa sakit dan bengkak, yang mengharuskan pencabutan gigi.
Jenis ekstraksi gigi
Ada dua jenis ekstraksi: ekstraksi gigi sederhana dan ekstraksi bedah.
- Ekstraksi gigi sederhana dilakukan pada gigi yang dapat dilihat dalam mulut. Dokter gigi umum dapat melakukan ekstraksi sederhana, dan kebanyakan dilakukan di bawah anestesi lokal, dengan atau tanpa obat antidepresan. Dalam ekstraksi sederhana, dokter gigi akan menjepit dengan forsep gigi dan menggoyang forsep bolak-balik untuk mengendurkan gigi sebelum mencabutnya. Kadang-kadang, suatu alat yang disebut luxator, yang ditempatkan antara gigi dan gusi, digunakan untuk membantu melonggarkan gigi.
- Ekstraksi gigi yang melibatkan pembedahan dilakukan untuk gigi yang tidak dapat dilihat dengan mudah di dalam mulut, baik karena patah di bawah permukaan gusi atau karena belum tumbuh. Ekstraksi bedah biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut. Pembedahan dapat dilakukan dengan bius lokal atau umum. Pasien dengan kondisi medis khusus dan anak-anak dapat diberikan anestesi umum. Dalam ekstraksi bedah, dokter harus membuat sayatan pada gusi Anda untuk menjangkau gigi. Dalam beberapa kasus, gigi tersebut harus dipecah menjadi beberapa bagian sebelum dicabut. Jika Anda membutuhkan geraham bungsu untuk dicabut, maka biasanya gigi itu akan dikeluarkan pada saat yang sama.
Gigi
atas biasanya lebih mudah dicabut dibandingkan gigi bawah. Gigi yang
miring ke samping bisa lebih sulit dicabut dibandingkan yang tumbuh
vertikal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar